Peserta Pelatihan Pengembangan Skema Ekologal Fiskal Transfer (EFT) atau Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi (TAKE ) bagi (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jayapura, foto : nesta/jeratpapua.orgPeserta Pelatihan Pengembangan Skema Ekologal Fiskal Transfer (EFT) atau Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi (TAKE ) bagi (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jayapura, foto : nesta/jeratpapua.org

JERATPAPUA.ORG , JAYAPURA, –  Jaringan Kerja Rakyat (JERAT) Papua   dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK ) Kabupaten Jayapura  menggelar Pelatihan pengembangan Skema Ekologal Fiskal Transfer  (EFT) atau Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi (TAKE ) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jayapura didukung oleh  The Asia Fondation (TAF) .

Kegiatan yang berlansung selama 2 hari yakni , 26 dan 27 januari 2022 tersebut di ikuti sejumlah ASN dari instansi terkait  di lingkungan Pemda Kabupaten Jayapura, seperti BAPEDA , DPMK, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)  , Bagian Pemerintah Sekda Kabupaten Jayapura , Inspektorat .sedangkan dari Pihak CSO yang bekerja di lingkungan pemerintah Kabupaten Jayapura yakni Jaringan Kerja Rakyat (Jerat) Papua , GTMA dan Mitra pembangunan di Kabupaten Jayapura yakni Landasan.

Deputi Direktur Program ENVGOV TAF (The Asia Fundation) Daniel Kabarek dalam pemaparannya mengatakan Kerja sama TAF dan Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui dinas PMK sudah berjalan selama 3 (tiga) tahun, pihak berkomitmen terus menyuport terkait bagaimana  memformulasikan kebijakan Bupati dalam penggunaan Alokasi Dana Kampung (ADK) sehingga betul-betul bermanfaat bagi masyarakat.  tetapi juga tentunya pencapaian target-target capaian dari Bupati dalam Program RPJMD 2017-2022 dan untuk kebijakan ini.

“ kami TAF sangat konsen dengan isu lingkungan, Kami mengharapkan ada kebijakan untuk bagaimana upaya kita dalam menjaga lingkungan kabupaten Jayapura yang saat ini semakin tingginya tekanan-tekanan terhadap pemanfaatan lahan di kabupaten Jayapura sangat berimplikasi terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang ada disekitar kita. “ ujar Deputi Direktur Program ENVGOV TAF Daniel Kabarek Rabu, 26 Januari 2022 di Sentani .

Daniel Kabarek mencontohkan saat ini kabupaten Jayapura sudah menjadi langganan banjir setiap tahun, ini merupakan bagian yang harus kita cermati bersama-sama melalui aspek pembangunan sehingga bagaimana  strategi  menjaga lingkungan secara baik bagi kesehatan  dan juga ekosistem yang ada disekitar kita. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui dinas PMK  selain memberi kontribusi bagi capaian-capaian target kinerja pimpinan daerah, tetapi   dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan” kita busa memulai dari tingkat kampung. Karena kampung yang memeiliki lokasi dan belum menjadi perbuahan secara signifikan sehingga kita berharap benteng Kabupaten Jayapura saat ini adalah Kampung. Dengan cara pengelolaan dana-dana kampung sesuai dengan regulasi dan lebih berpihak kepada menjaga dan pengeloaan lingkungan secara baik.”katanya .

Mewakili Bupati Jayapura Oleh Asisten Iii Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Jayapura Dr. Timothius Demetouw Se. M.Si mengatakan kegiatan Pelatihan Pengembangan Skema EFT bagi Pemerintah Daerah dan CSO di Kabupaten Jayapura dalam rangka penyusunan Peraturan daerah tentang Penggunaan dana Kampung (ADK)  menjadi hal yang luar biasa bagi   Pemerintah Kabupaten Jayapura. Kerja sama yang di bangun bersama TAF   sejak tahun 2019,   menjadi sesuatu yang special, karena ada berbagai  sumber dana yang terus diluncurkan bagi masyarakat di Kampung baik itu dari OPD Pemberdayaan itu sendiri maupun dari OPD yang ada di Kabupaten Jayapura. Namun dalam penggunaannya dibarengi dengan aturan/regulasi yang jelas sehingga Kampung dapat menjadikan acuan dalam mengelola anggaran dengan menghindari penyelewengan . “ kami melihat hal ini sangat penting terutama dalam pengelolaan anggaran yang ada di Kabupaten  Jayapura umumnya dan masyarakat Kampung khususnya dengan keterbatasan mereka yang ada sehingga OPD Pemberdayaan Kampung dan OPD yang ada di Kabupaten Jayapura yang mempunyai hubungan kerja baik itu pendekatan sektoral maupun pendekatan kewilayahan di tinggkat Distrik   itu semua harus mendukung proses ini, untuk kesejahteraan masyarakat di Kampung.”ungkap   Asisten Iii Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Jayapura Dr. Timothius Demetouw Se. M.Si

Asisten III Sekda Kabupaten JayapuraDr. Timothius Demetouw Se. M.Si di dampingi Direktur TAF Daniel Kabarek dan Kepala DPMK Kabupaten Jayapura Elsa Yabosabra foto : nesta /jeratpapua.org
Asisten III Sekda Kabupaten JayapuraDr. Timothius Demetouw Se. M.Si di dampingi Direktur TAF Daniel Kabarek dan Kepala DPMK Kabupaten Jayapura Elisa Yabosabra foto : nesta /jeratpapua.org

Ditambahkan Demetouw  uang yang di kucurkan ke Kabupaten Maupun Kampung merupakan anggaran Negara, sehingga penggunaannya harus mempertanggung jawabkan penggunaan anggaran ini kepada Negara,   kesalahan  menggunakan  anggaran Negara konsekuensinya akan diperhadapkan dengan pihak berwajib.  oleh karena itu  butuh regulasi  yang paten untuk menjalankan ini.

Pemerintah Kabupten Jayapura melihat bahwa kerja sama ini sangat positif  kami sangat apresiasi dengan  harapan  semua peserta dapat mengikutinya secara baik, sehingga     kedepan OPD harus mampu menyusun Perbup menggunakan skema EFT ini.” Bagaimana kita bisa memanfaatkan ruang ini untuk memperkaya wawasan  guna menunjang tugas kita dalam melayani masyarakat mulai dari Kota sampai Kampung dan masyarakat terisolasi.”tutur Asisten III Sekda Kabupaten Jayapura .

Mendengar Penjelasan dari TAF, Pemda Kabupaten Jayapura memberikan apresiasi karna hal yang menarik adalah bagaimana pengelolaan anggaran berbasis lingkungan, dapat mengeluarkan regulasi penggunaan anggaran berbasis lingkungan. Hal ini sesuai dengan kebijakan Bupati jayapura tentang Kebangkitan Masyarakat Adat dalam rangka mendorong masyarakat adat bagaimana mereka bisa menjaga dan mengelola lingkungan,  seberapa banyak yang mereka dapatkan dari alam,  bagaimana mereka menjaga alam  agar tidak rusak dan alam  selalu ada untuk keberlangsungan hidup mereka dan  anak cucu mereka kelak.” Intinya adalah bagaimana bisa menjaga lingkungan ini dengan baik. Kita bersyukur bahwa di Papua kita masih memiliki hutan yang lebat sebagai paru-paru dunia yang harus kita jaga untuk generasi berikut.”tambahnya.

Dirinya berharap  OPD yang terlibat sebagai Peserta dapat mengikuti pelatihan ini  dengan baik demi menunjang tugas-tugas kita untuk melayani masyarakat kampung.(nesta/jeratpapua.org)

 

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *