Seorang Balita sedang mendapatkan imunisasi oleh Suster Puteri di Pos PIN Kelurahan Asano Distrik Abepura, Kota Jayapura. (Foto: Wirya Supriyadi / JERAT Papua)Seorang Balita sedang mendapatkan imunisasi oleh Suster Puteri di Pos PIN Kelurahan Asano Distrik Abepura, Kota Jayapura. (Foto: Wirya Supriyadi / JERAT Papua)
Seorang Balita sedang mendapatkan imunisasi oleh Suster Puteri di Pos PIN Kelurahan Asano Distrik Abepura, Kota Jayapura. (Foto: Wirya Supriyadi / JERAT Papua)
Seorang Balita sedang mendapatkan imunisasi oleh Suster Puteri di Pos PIN Kelurahan Asano Distrik Abepura, Kota Jayapura. (Foto: Wirya Supriyadi / JERAT Papua)

Jayapura,– Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang berlangsung sejak tanggal 08-15 Maret 2016 serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia. Dari pantauan JERAT Papua di Pos PIN yang terletak di areal Kelurahan Asano pada hari Senin (14/03), terlihat belasan balita sedang antri untuk mendapatkan imunisasi polio. Dijelaskan oleh Suster Putri bahwa pelaksanaan PIN kali berjalan sesuai dengan rencana.”Selama beberapa hari telah ratusan balita yang diimunisasi. Bahkan pada hari Jumat hampir seratusan balita yang diimunisasi serta pemberian vitamin A dosis tinggi,” ujar Suster Putri.

Dalam pelaksanaan PIN kali ini memang ditemui tantangan yakni adanya orang tua yang enggan menuju Pos PIN karena mengganggap imunisasi tidak bermanfaat.”Ada yang saya temui orang tua tidak mau membawa anak balita mereka ke pos PIN untuk mendapatkan imunisasi karena mereka anggap selama ini anak mereka sehat-sehat saja. Jadi tidak butuh imunisasi,” ujar suster yang bekerja di Puskesmas Hedam. Ditambahkannya bahwa dengan imunisasi menjadikan tubuh seseorang kebal terhadap penyakit polio dan jika tidak diimunisasi maka sangat rawan kedepannya anak-anak yang tidak diimunisasi terkena polio dan menjadi cacat.

Ditempat yang sama saat JERAT Papua menemui seorang warga bernama Jenny di Pos PIN . Jenny menjelaskan bahwa dirinya mengantarkan anaknya untuk mendapatkan imunisasi polio.”Penyakit polio ini bisa menyebkan penyakit lumpuh layu ataupun menyebabkan kaki tidak normal, sehingga kadang kita temui seseorang dengan kaki yang cacat atau kecil sebelah” ujar Jenny. Bahkan dirinya juga menunjukan foto-foto orang terkena penyakit polio melalui telpon selularnya melalui sebuah mesin pencari internet. “Seperti ini orang yang terkena penyakit polio dan saya tidak ingin anak saya terkena penyakit polio dan seperti ini” tukas Jenny dengan raut wajah sedih ketika melihat foto-foto tersebut.

Dijelaskan Jenny bahwa selain mendapatkan imunisasi, anaknya juga mendapatkan vitamin A dosis tinggi. Dirinya berharap semoga dengan dilaksanakannya PIN dapat menekan ataupun tidak ada lagi penyakit polio di Kota Jayapura khusunya maupun Papua pada umumnya.

Pantauan JERAT Papua selain di Pos PIN Kantor Kelurahan Asano Distrik Abepura juga ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kotaraja tampak sekali belasan balita sedang antri untuk mendapatkan imunisasi maupun vitamin A. Begitu juga dengan disebuah Supermarket ternama di Abepura yang menggelar PIN dilantai satu tampak belasan balita dengan antri untuk mendapatkan imunisasi.

Dikutip dari id.wikipedia.org dijelaskan bahwa Poliovirus adalah virus Ribo Nucleat Acid (Asam Ribo Nukleat) kecil yang terdiri atas tiga galur berbeda dan amat menular. Virus akan menyerang sistem saraf dan kelumpuhan dapat terjadi dalam hitungan jam. Polio menyerang tanpa mengenal usia, lima puluh persen kasus terjadi pada anak berusia antara 3 hingga 5 tahun. Masa inkubasi polio dari gejala pertama berkisar dari 3 hingga 35 hari.

(Wirya Supriyadi)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *