JERAT PAPUA.ORG, JAYAPURA – Satu bulan lebih melakukan magang atau praktek lapangan di Lembaga Jaringan Kerja Rakyat Jerat Papua, 6 orang mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Cenderawasih Uncen mendapatkan berbagai pengalaman dari kerj-kerja jerat bersama masyarakat adat.
Bahkan ke enam mahasiswa magang HI uncen ini terkesan dengan berbagai isu masyarakat adat yang di kerjakan oleh Lembaga yang sudah berdiri sejak 16 tahun lalu tersebut.
Samuel Warpur
Ternyata Jaringan Kerja Rakyat JERAT Papua bekerja untuk hak-hak masyarakat adat mulai dari pendidikan, hukum peradilan, dewan adat dan wilayah adat yang termaksud hutan adat, batas-batas wilayah adat, dan tanah adat
Kemudian tugas Advokasi sendiri adalah menyuarakan hak-hak masyarakat adat melalui ilustrasi-ilustrasi yang diperagakan seperti kampanye berdsarkan hasil layout dari investigasi yang dikumpul kan dari beberapa sumber seperti bukti foto, rekaman wawancara, dan dokumen lapangan Jadi jerat menggunakan instrument nasional dan internasional yakni
- Deklarasi PBB (UNDRIP)
- Konvensi ILO 1989
- Undang-Undang nomor 26
Jacques Yves Papare
Banyak konflik yang terjdai tidak hanya konflik internasional dan nasional melainkan konflik lokal, misalnya di tanah Papua masih banyak konflik yang terjadi antara lain ; penembakan yang terjadi di wilayah Pegunungan tengah, perampasan wilayah, penyerobotan hutan seperti yang di alami oleh masyarakat adat suku Awyu, Moi di Sorong. Dalam konteks ini kita harus melihat akar koflik yang sedang terjadi, dalam pandangan mahasiswa/i Hubungan Internasional kita harus mengikuti dan memahami isu-isu yang terjadi saat ini meliputi dunia Internasional, Nasional, dan Lokal.
Ronald Logo
Selama satu bulan magang di Lembaga Jaringan Kerja Rakyat JERAT Papua banyak mengetahui bagaimana latar belakang pendirian Jerat Papua yang didirikan pada pada 8 oktober 2008.
Tujuan utama yakni kerja-kerja pendampingan masyarakat adat seperti , Advokasih kebijakan dan perampasan tanah, pengorganisasian serta penguatan kelembagaan masyarakat adat.
Visi utama lembaga Jerat Papua yakni : Terwujudnya Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Adat dalam bidang ekonomi, sosial budaya serta lingkungan.
sementara Misi dari Jerat Papua sendiri yaitu “ Pengorganisasian Kelembagaan Adat dan Penguatan Kampung.
“ Bidang Pemetaan dengan banyak memperkenalkan tahap pengenalan peta dan persiapan pembuatan peta , fungsi peta, penggunaan GPS , aplikasi avensa Map , pengumpulan data lapangan, layout hingga teknik pengambilan data “ tulis Ronald Logo
Alat-alat atau fasilitas Penunjang yang di gunakan dalam pengambilan titik kordinatpun di perkenalkan seperti kamera, pensil buka serta GPS. selain itu dalam tahapan pembuatan peta ada juga bagaimana cara mengunakan judul pengambilan data, menyusun keterangan peta, serta nama penjusun dan supervisor lapangan.
Selain bidang pemetaa kami juga di perkenalkan teknis kerja dari di Bidang Perdampingan Masyarakat Adat (PMA), soal pendataan orang asli papua mengunakan aplikasih dan aplikasih yang telah terintegrasi ke masing-masing kampung.
Hal ini dilakukan agar Orang Asli Papua ( OAP) terpilah dalam perencanaan pembangunan sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari pengucuran anggaran otsus yang berupa program yang keluar.
Perencanaan berbasis data untuk mengecek keaslian orang Asli Papua (OAP) yang sangat memerlukan bantuan, selain itu pendampingan masyarakat adat juga memberikan pelatihan administrasi bagi masyarakat adat terutama yang berbasis di kampung.
Di dalam pendampingan masyarakat adat kita harus mengindentifikasi kebutuhan masyarakat adat.
Dengan mencari data ( OAP) yang belum memiliki tempat tinggal, tidak memiliki pendidikan yang layak dan tertinggal agar dapat di inputkan sehingga bisa memperoleh pengucuran bantuan Otonomi khusus yang tepat sasaran.
Begitupun Bidang Litbang dalam wacana awal peneliti, pengembangan dan pemetaan.
“ Mendapatkan informasih melalui peta dan Di lakukan penelitian berdasarkan data riset. Fungsi litbang jerat papua; mengambil data meneliti data lapangan dan membuat sala satu kekuatan sepihak terhadap perlindungan Masyarakat adat.” tulis Logo
Selain tiga bidang tadi , Jerat Papua sendiri memiliki beberapa bagian kerja yakni Bidang Manajement Pengetahuan Dengan Data Bas MPD , Bidang Advokasi, Bidang Pengembagan sistem imformasi dan komunikasi (PSIK) , bidang pengorganisasian dengan penguatan kelembagaan adat (PPKA) .
Di dalam pendampingan masyarakat adat kita harus mengindentifikasi kebutuhan masyarakat adat.
Dengan mencari data ( OAP) yang belum memiliki tempat tinggal, tidak memiliki pendidikan yang layak dan tertinggal agar dapat di inputkan sehingga bisa memperoleh pengucuran bantuan Otonomi khusus yang tepat sasaran.
Dian Faradila
Pengalaman saya magang Lembaga Jaringan Kerja Rakyat (JERAT) Papua sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang fokus pada kerja-kerja pendampingan masyarakat adat di tujuh wilayah adat .
Salah satu fokus dari kerja-kerja Jerat yakni Pengorganisasi Kelembagaan dan Masyarakat Adat (PKMA ) dalam mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Orang Papua SIO Papua sebagai sumber informasi data terkait masyarakat papua dari kesehatan, kependudukan dan ekonomi. yang bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam memetakan kebijakan publik yang dibuat agar tepat sasaran di masyarakat adat.
Adapun data yang disediakan dalam aplikasi SIO PAPUA ini membantu pemerintah pusat dalam mengawasi penggunaan dana otsus di papua. dalam mengumpulkan data, penggunaan aplikasi ini Jerat sendiri memberdayakan pemuda-pemuda di kampung dalam menginput data terkait kondisi kampung yang mereka.
Selain itu Bidang PKMA juga melakukan bedah buku soal Standar Operasional SOP kelembagaan Dewan adat dan Peradilan Adat. Seperti yang telah di lakukan di suku madewana di Kabupaten Kaimana dan suku klaben di Kabupaten Sorong Papua Barat Daya. Dimana dalam proses membedah buku tersebut terdapat pola kebudayaan yang berpengaruh terhadap pemberian sanksi hukum dan wujud pembayaran denda yang berbeda dari kedua suku tersebut.
Atar Heluka
Jerat papua merupakan salah satu lembaga (LSM) di Tujuh wilayah Adat di Tanah Papua, yang tersebar di 6 provinsi yang sebelumnya hanya dua provinsi untuk menggangkat hak-hak masyarakat adat dan persoalan perampasan tanah, sumber daya alam, ekonomi, sosial budaya di papua.
Fokus kerja jerat papua pada konflik masyarakat adat dan wilayah yang terjadi papua dan papua barat untuk menggangkat hak-hak masyarakat adat dan wilayah. Pengembangan sumberdaya manusia terutama bidang Pendidikan yang fokus pada pengembangan sekolah kampung berbasis budaya.
Dalam pendangan saya sebagai mahasiswa Hubungan Internasional banyak hal atau persoalan di papua yang terjadi.
Terutama persoalan atau konflik di tingkat masyarakat adat, semisal kasus konflik di kabupaten boven digoel pergolakan tarik menarik hak ulayat antara suku awyu dan investor soal pengembangan hampir sekian hektar hutan adat yang di gusur untuk kepentingan perkebunan kelapa sawit oleh PT Indo Asiana Lestari IAL .
Kasus perampasan tanah adat oleh PT Papua Agro Lestari PAL, serta kasus lain terjadi di atas tanah adat seperti di sorong, Nabire, Marauke, Keerom dan Teluk Wondama.
Febiola Dimara
Jerat Papua ada kerena eksploitasi dan ekspansi terhadap sumber daya alam dan sumberdaya manusia yang mengakibatkan kehancuran terhadap masyarakat adat dan hutan secara sistematis, diantaranya :
Pengorganisasian dan Penguatan Kelembagaan Adat di 7 wilayah adat di Tanah Papua
melakukan pemetaan wilayah adat dari tiap suku-suku dan marga dari masyarakat adat. pendampingan dan pengembangan kapasitas masyarakat adat dengan zona ekologi Masyarakat adat Papua, baik pengembangan ekonomi kerakyatan, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, termasuk kelompok rentan yaitu perempuan dan anak, perencanaan kampung dan penguatan aparat kampung.
semua program yang dikembangkan berdasarkan data riset yang akan mengeluarkan seluruh informasi dari lapangan. Misalnya program-program seperti pemetaan wilayah adat, pengembangan kapasitas masyarakat lewat kelembagaan adat , di buat berdasarkan hasil riset untuk mendukung apa yang menjadi kebutuhan masayarakat belajar di kampus saya belajar mengenai negara itu sepeti apa tetapi setelah magang di jerat saya rasa apa yang dilakukan oleh pemerintah tidak selalu demi kepentingan rakyat tetapi demi kepentingan elit-elit politik. (catatan Mahasiswa Magang HI uncen )