Jayapura,17/Juli-2015 – Menyikapi kekerasan di Karubaga, Kabupaten Tolikara , pada Jumat (17/7) kemarin, komunitas Blogger Papua, merasa perlu untuk menginformasikan hal yang baik guna mengurangi konflik menjalar ke daerah lain. Dari beberapa point yang disepakati oleh komunitas penggiat Teknology Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berhimpun dengan nama Blogger Papua, satunya adalah berharap semua pihak tidak menjadikan peristiwa ini sebagai alasan melahirkan kekerasan baru di Tanah Papua dan juga luar Papua. Hal ini disampakan oleh Alldo Mooy di rumah Blogger Papua kompleks Kotaraja Abepura.
“Sangat disayangkan kejadian ini terjadi disaat umat Islam sedang merayakan Idul Fitri, namun anehnya adalah pemberitaan media masa yang terlalu berlebihan tampa memikirkan kaidah jurnalistik yang sebenarnya. Menurut pantauan kami, media terlalu cepat mengabarkan kondisi yang terjadi di Karubaga kabupaten Tolikara, tampa menunggu klarifikasi dari Tokoh Gereja, Masyarakat Adat, Korban (umat Islam) yang ada di lokasi kejadian. Disayangkan lagi Wakil Presiden langsung menyimpulkan kejadian tersebut dengan menyebutkan data yang juga belum diklarifikasi” ucap Alldo pendiri Blogger Papua.
Ditempat yang sama, Markus Imbiri yang juga penggiat TIK di Papua langsung menyampaikan informasi yang ia dapatkan dari temannya di Karubaga. “Sumber yang berada di tempat kejadian menelpon saya dan katakan bahwa ; Yang terjadi ialah Musolah yang terbakar, akibat massa yang membakar kios, dari beberapa kios yang dibakar ada salah satu kios yang menjual BBM (Bahan Bakar Minyak), dari situlah api menyebar hingga merambat ke musolah. Jadi tidak dibenarkan massa membakar tempat ibadah, itu info yang kami dapatkan” ucap Markus.
Markus juga menambahkan “banyak informasi yang beredar, dari TNI/Polri dan juga awak media yang meliput di Tolikara. Namun sebagai masyarakat yang baik, kita tidak boleh menjastifikasi sebuah agama dengan informasi yang masih belum diselidiki kebenarannya. Namun kami amat sangat yakin bahwa masyarakat Papua sangat cinta damai, tidak mungkin seanarkis ini dan publik langsung menyimpulkan dengan nama Orang Papua. Untuk itu, kami Blogger Papua ingin membantu dengan perdamaian di Indonesia dengan kampanye kedamaian di sosial media yaitu twitter dengan #Tolikara dan #LebaranDiPapua, semoga dapat bermanfaat dan tentu diharapkan komunitas TIK di Indonesia dapat membantu kampanye ini” harap pemilik akun Twitter @paceimbiri.
(JW TIFA Jayapura : Sesius Ayomi)