JERATPAPUA.ORG, KEEROM – Lokakarya Manajemen Kelembagaan Adat dan Peradilan Adat yang di gelar Jaringan Kerja Rakyat (JERAT) Papua untuk menjaga Eksistensi Tradisi dan Budaya Suku Mannem Kabupaten Keerom .
Lokakarya yang di gelar di Kantor Pemerintahan Kampung Pyawi Distrik Mannem Kabupaten Keerom tersebut di ikuti oleh perwakilan lembaga adat dari beberapa kampung dan suku yang termasuk dalam satu kesatuan Suku besar Mannem yakni Kampung Wembi , Kuswar, Kampung Yetti, ,Kibar serta Kampung kriku. Namun dalam suku besar Mannem juga terdapat dua suku yang berada di Negara tentangga Papua Newgunea yakni Suku Menanggi dan Suku Hoffi .
Jack Makawa Ketua Dewan Adat Keerom mengapresiasi langkah yang di lakukan oleh lembaga Jaringan Kerja Rakyat (JERAT) Papua dengan menggelar Lokakarya Manajemen Kelembagaan Adat dan Peradilan Ada Suku Mannem , karena menurutnya kegiatan tersebut cukup penting untuk menata struktur kelembagaan dan peradilan adat bagi suku-suku asli Khususnya suku Mannem dan 7 suku yang tersebar di kabupaten Keerom kedepan .
“ kami berharap kegiatan dapat menata struktur suku-suku di mannem sehingga setiap perwakilan kembali dan menyusun kembali kelembagaan adat suku masing-masing “ungkap Ketua Dewan Adat Keerom Jack Makawa, senin, ( 29/8/2022) .
Jack Makawa menyebutkan kelembagaan Adat suku Mannem sendiri, merupakan satu kesatuan suku yaitu suku menanggi, memiliki bahasa satu yakni bahasa Mannem .meski dua suku yang berada di negera tetangga PNG masih dalam satu kesatua tetapi mereke lasimnya memiliki dialog yang berbeda “mereka bahawa satu bahasa manem, tetapi mereka berbeda di dialog, tetapi masih Kesatuan suku bangsa manem hanya berbeda Negara “katanya.
Sekretaris Umum (Sekum) Dewan Adat Keerom Raymond May ditempat yang sama menegaskan penataan kelembagaan adat di masing-masing suku yang sedang di lakukan oleh Jerat Papua , di nilai penting dalam upaya penyelamatan manusia, Tanah dan sumberdaya alam Papua di Kabupaten Keerom ,sesuai dengan keputusan Konfrensi ke 5 Dewan adat keerom .
“kami dari Dewan adat Keerom merasa terbantu, karena selama ini tidak berjalan sehingga untuk menata tujuh suku di sebelas distrik 91 kampung tidak tertata dengan baik “ tegas Raymond May
Dirinya mengakui sejak proses pemekaran Kabupaten Keerom dan perluasan pembangunan , keberadaan 7 suku di Kabupaten Keerom tidak tertata dan terdata dengan baik , sehingga potensi Konflik horizontal di masyarakat cukup nyata . dengan demikian apa yang di Lakukan oleh Jerat Papua cukup membantu Dewan Adat Keerom dalam menata kembali kelembagaan adat suku-suku di maksud.
“kami dari DAK keerom melihat hal ini cukup positif, penataan kelembagaan adat bagi orang asli Papua di keerom bertujuan agar dewan adat Keerom mempunyai profil suku-suku di keerom “tambahnya.
Engel Dimara Perwakilan Jerat Papua sekaligus pemateri pada lokakarya tersebut mengatakan Kehadiran jerat Papua di Kabupaten keerom sendiri ada beberapa program yang akan di lakukan , selain Lokakarya Manajemen Kelembagaan adat dan Peradilan Adat bagi suku Mannem, pihaknya Juga bersamaan melakukan riset bagi keberadaan 7 suku yang ada di Keerom, serta Pemetaan wilayah adat yang akan di jalankan kemudian, sehingga dirinya sangat berterimakasih kepada masyarakat adat Keerom dan Dewan adat yang menerima Jerat dengan terbuka , sehingga ini bentuk kolaborasi dan kerja sama yang baik bagi perlindungan manusia papua di Kabupaten Keerom .
“kami berterimakasih kepada semua pihak yang sudah menerima kami , dan selain kegiatan penataan keorganisasian lembaga adat, ada juga kegiatan sekolah kampung sehingga jerat papua akan memberikan penguatan kepada sekolah Paud yang ada “ imbuhny.
Engel Dimara berharap dengan Kegiatan yang di prakarsai oleh Jerat Papua , dapat menjaga nilai-nilai budaya , Bahasa, dan kearifan lokal agar tidak hilang termakan waktu . (nesta )