Gambaran Hutan Sagu di Sentani Kalkote sekitar Lokasi FDS 2023, foto : nesta/jeratpapua.orgGambaran Hutan Sagu di Sentani Kalkote sekitar Lokasi FDS 2023, foto : nesta/jeratpapua.org

JERATPAPUA.ORG,JAYAPURA – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Jayapura mengharapkan Penyelanggaraan Festival Danau Sentani (FDS) Ke XIII (Tiga Belas ) di Pantai Khalkote Distrik Sentani Kabupaten Jayapura  5-7 Juli 2023  menjadi sarana edukasi Pentingnya penyelamatan hutan sagu  untuk keberlangsungan Ekonomi Masyarakat Adat di Tanah Papua.’

Sesuai Thema dari pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS) ke XIII Tahun 2023   , yakni “Sago Is My life “Sagu adalah Hidupku, sehingga komuditas lokal seperti sagu bukan saja menjadi makanan utama orang papua , melainkan sagu adalah Budaya Identitas Orang Asli Papua.

Ketua Pengurus Harian PH AMAN Jayapura Benhur Wally menanggapi thema besar dari penyelenggaraan FDS XIII Tahun 2023 ini , merujuk pada pengedalian Pangan lokal sehingga sagu adalah salah satu komoditas yang terancam punah di tanah Papua terutama sentani Kabupaten Jayapura, akibatnya tingginya perluasan lahan untuk kepentingan pembangunan sehingga tidak sedikit kawasan hutan sagu yang di babat dan ditimbun untuk kepentingan tersebut.

“ AMAN berharap pemimpin di Kabupaten Jayapura , sudah menjadi kewajiban untuk menyelamatkan hutan sagu karena sagu adalah identitas dan hak-hak dasar orang papua “ujar Benhur Wally kamis, (6/07/2023)

Selain itu Wally berpandangan sagu tidak saja  selain untuk melestarikan nilai-nilai Budaya tetapi juga sangat berperan besar dalam membantu perekonomian masyarakat adat .

Aman dan beberapa lembaga lain sering  memproteksi pentingnya Penyelamatan Hutan sagu , baik itu dalam bentuk Perda dan regulasi lainya dalam upaya menyelamatkan Sagu dari Kepunahan  sehingga di lestarikan sebagai pangan lokal yang dapat bertahan cukup lama kepada masyarakat di kampung-kampung setiap hari mengkonsumsi sagu.

“ ketika Thema Sagu Is My life pada Festival Danau sentani dan kegiatan apa saja yang menggambarkan sagu harus melibatkan siapa aktor yang berperan menjaga perlindungan terhadap sagu , baik LSM, NGO dan lembaga Pemerintah yang konsen terhadap isu ini “ungkapnya.

Untuk itu Ketua PH Aman Jayapura Benhur Wally berharap Festifal Danau Sentani tidak saja menempatkan Narasi sagu pada Thema besarnya, tetapi Juga memberikan Edukasi kepada masyarakat pentingnya sagu sebagai pangan lokal dengan nilai gisi dan ekonomis yang cukup tinggi.

“Perlu disusun tegas regulasinya , sehingga sagu tidak seenaknya di babat untuk kepentingan kapitalis.”imbuhnya.

Senada dengan Wakil Ketua I DPR Provinsi Papua Yunus Wonda ini merupakan tantangan bagi semua generasi muda di Papua untuk bersama-sama menjaga dan meleastarikan hutan sagu dengan baik, karena komoditi sagu merupakan pangan lokal orang papua bukan beras yang di pasok dari luar .

“ semua generasi di Papua harus buka mata sama-sama kita bergerak untuk selamatkan sagu sebagai komoditi kita orang asli papua , kita harus melestarikan “katanya,.

Wonda mengpresiasi  dengan penyelanggaran Festival Danau Sentani Ke XIII 5-7 Juli 2023 meski dengan waktu yang cukup singkat pantia bekerja cukup luar biasa sehingga ivent ini berjalan baik khususnya di Kabupaten Jayapura .(nesta)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *