Cegah Abrasi , Dinas Lingkungan Hidup dan Masyarakat Adat Kabupaten Sarmi siapkan 18 Ribu Bibit Pohon Pantai

0
137
Pembibitan Jenis Tumbuhan Pantai Pohon Bintangor, Ketapang , Manggrove dan Cemara, foto ;nesta/jeratpapua.org
Pembibitan Jenis Tumbuhan Pantai Pohon Bintangor, Ketapang , Manggrove dan Cemara, foto ;nesta/jeratpapua.org

JERATPAPUA.ORG,SARMI – Guna mencegah semakin terkikisnya bibir Pantai di sepanjang  beberapa wilayah pesisir pantai dan Lokasi Wisata  di Kabupaten Sarmi , Dinas Lingkungan Hidup di bantu Masyarakat Adat Kabupaten Sarmi menyiapkan 18 Ribu bibit Pohon Bintangor dan Manggrove untuk di tanam di sepanjang wilayah pesisir yang terancam dampak Abrasi air laut.

Hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas Linkungan Hidup Kabupaten Sarmi Ir. Clemens. M. Rumbiak ,M.si dimana sebanyak 18 ribu bibit pohon Bintangor dan Mangrove yang di semai sendiri oleh masyarakat Adat Kabupaten Sarmi untuk memperbaikin dan mereboisasi lingkungan mereka atau pesisir pantai di beberapa tempat yang mengalami pengikisan atau abrasi .

“kami melihat abrasi Pantai kami sudah melakukan tindakan-tindakan mitigasi alami berupa penanaman tanaman pantai mangrove , ketapang dan bintangor “ ungkap Kepala Dinas Linkungan Hidup Kabupaten Sarmi Ir. Clemens. M. Rumbiak ,M.si Kamis,( 4/5/2023).

Hal ini di Lakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Masyarakat Adat , guna membentengi garis Pantai Sarmi yang cukup panjang , sehingga pihaknya melakukan pembibitan jenis tanaman pantai seperti Manggrove , Bintangor dan Ketapang  yang sementara di lakukan pembibitan di kaisau dan Bagesewar tua .

“ di Kaisau 18 ribu , sudah di tanam 3 ribu pohon sehingga masih tersisah banyak bibit pohon yang belum di tanami, dalam tahun ini akan di selesaikan penanamannya “katanya.

Kaisau di wilayah Distrik Bonggo tegas Kadis Lingkungan Hidup, merupakan kawasan wisata  yang memiliki hutan mangrove yang cukup besar  seluas 500 hektar sehingga  perlu di jaga .

“ini kawasan wisata yang harus kami jaga melestarikan dan memberikan kampanye-kampanye penyelamatan lingkungan , supaya mereka mempertahankan hutan mangrove, karena di situ tempat bertelur dan rumah bagi ikan “ tambahnya.

Salah satu Masyarakat Adat David Saweri yang juga  Penggiat Lingkungan di Kabupaten sarmi menyampaikan , bahwa bibit pohon yang di semai dan di siapkan ini , di bentuk dalam bentuk wadah tradisional memanfaatkan potensi alam serta pupuk alami sehingga kualitas dan bibit pohon tumbuh subur.

“kita gunakan apa yang di sediakan alam, mulai dari wadah atau polibek dan pupuk, namun ada juga menggununakan polibek jadi dari tokoh “katanya.

Selain pemanfaatan potensi alam sekitar, dirinya mengajak seluruh masyarakat Adat sarmi untuk menjaga lingkungan , tidak merusak dan mengotori laut dengan sampah sehingga alam juga akan serius bersahabat dengan manusia sekitar .

“kalau kita jaga alam , kita bersahabat dengan alam makan alam akan menjaga dan memberikan kehidupan kepada kita “imbuh Saweri.

Saweri bahkan menunjukan kepada peserta beberapa hasil karya yang di buat sendiri menggunakan bahan-bahan dari alam , seperti mangkuk dari batuk Kelapa, sendok dan kerajinan lainya. (nesta )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here